2. Merubah Komunitas Atau Memperbaikinya
Nah poin ini memang sangat penting, terlebih jika kita sebelumnya memang telah terjebak dalam komunitas pergaulan yang tidak islami. Alias pergaulan yang menghasut untuk melakukan pacaran, apalagi hubungan bebas di luar nikah, Na'uzubillahiminzalik. Tanpa merubah komunitas pergaulan tersebut akan menyebabkan kita menjadi bulan-bulanan mereka. Dalam komunitas pergaulan yang tidak Islami, status "Jomblo" adalah sebentuk aib. Mayoritas mereka sudah punya pacar bahkan seringkali sayang-sayangan di depan orang banyak. Na'uzubillah, inilah yang dinamakan maksiat terang-terangan.
3. Patahkan Dulu Argumen Keliru
Pacaran seringkali di poles dengan argumen-argumen memukau yang seolah-olah memberikan gambaran kebahagiaan pada pelakunya. Bila argumen-argumen ini masih mencengkram kuat didalam benak tentu akan menyebabkan seseorang bersedih hati kalau tidak punya pacar. Nah diantara argumen-argumen itu misalnya:
a. Pacaran bikin prestasi belajar lebih oke...
Benarkah demikian...? Ternyata tidak, kenyataan membuktikan yang sebaliknya. Justru berpacaran secara signifikan membuat prestasi belajar menjadi berantakan. Silahkan buktikan sendiri di sekitar kita...! Apakah teman-teman kita yang berprestasi oke di sekolahan adalah orang-orang yang pacaran...? Apakah mereka berprestasi karena dorongan dari sang pacarnya...? Jawabnya tentu tidak. Kalaupun ada yang berpacaran kemudian prestasinya menonjol tentu jumlahnya hanya sedikit dibandingkan orang yang prestasinya hancur berantakan. Sama saja seperti khamar, manfaatnya memang ada namun kejelekan dan kerusakannya jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya. nah...Jomblowan n Jomblowati, jadi yang benar adalah pacaran merupakan salahsatu biang keladi prestasi belajar kita anjlok. Mereka yang pacaran tentu lebih senang berduaan dan berkumpul dengan pacarnya daripada belajar. Karena memang nafsulah yang sedang berbicara....
ya udah...sampai sini dulu ya tips-nya...
